Saturday, May 4, 2019

The times we were not in love

There were times in life,
where we were not in love.
Where everything seems to be so wrong at so many levels.
This doesn't came right,
that went completely wrong,
semua perkara pun macam tak berpihak pada kita.

Satu persatu hilang ertinya,
berdikit-dikit menyesak dada,
mahu kau lari dan bersembunyi,
tapi mana harus kau pergi?
(Tahu by Fynn Jamal)

Kan teruji kuatnya seorang perempuan,
bila dia sebagai makhluk perasaan terlemaskan oleh hatinya sendiri.
Sebab kuatnya seorang perempuan kerana hatinya dan lemahnya perempuan juga kerana hatinya.
(Did I mention that cantik dan kurang cantiknya perempuan juga terlihat dari hatinya?)

Bila dosa benar-benar menjauhkan kita dari taubat, sedang ibadah membuat kita merasa lebih baik dari orang lain;

saat marah membekukan wadah nurani,
rasa benci menghilangkan rasa kepercayaan,
sedikit dendam membuatkan mustahil untuk memberi kemaafan.

Saat kita rasa dihancurkan,
sedang Tuhan memandang dengan cinta,
detik-detik kita persoalkan qada kerana bertentang dengan mahunya kita,
dan fasa-fasa merasa Tuhan tidak adil dan jauh dari kita;

adalah masa-masa tersebut.
The times we were not in love.
Masa-masa kita tidak memiliki ikatan terkuat antara hamba dan Penciptanya.
Masa-masa kita tidak cinta pada Yang memiliki dunia dan segala isinya.
Sebab bila kita cinta dan percaya,
girls, we will not only see things with pair of eyes, we'll also have 'eyes' pada hati dan iman kita.
These eyes see things differently, you know.
Differently, clearer, wider.
Wide sangat sampai akhirat pun diorang consider. Awesome bukan? (Angkat kening, double-jerk)

Maybe in this very moment,
we are still in those times.
Sebab bahagia dan kuatnya hati seorang hamba adalah bila dia dekat dengan Tuhannya.
And if we've decided to be happy,
and that strong,
with that awesome super eyes that see things with hereafter lens,
shouldn't we take a step away from those times we were not in love?

Here, take my hand.
Let's go together 😃



No comments:

Post a Comment